Uji Sertifikasi Kompetensi Perdana SMK Diponegoro Lebaksiu

Uji Sertifikasi Kompetensi Perdana SMK Diponegoro Lebaksiu

Penyelenggaran Uji Sertifikasi Kompetensi dengan LSPP1 SMK Diponegoro Lebaksiu untuk pertama kalinya telah dilaksanakan. Perasaan lega dan senang sudah pasti bergelayut di raut wajah Ketua Pelaksanaan yaitu Ibu Nonik Susilowati, S.Pd., Gr. “Alhamdulillah dapat terlaksana dengan baik, lancar tanpa banyak kendala meskipun dalam kondisi di tengah pandemi covid-19”.

Uji Sertifikasi Kompetensi untuk pertama kalinya dengan LSPP1 SMK Diponegoro Lebaksiu yang dilaksanakan pada dua kompetensi keahlian yaitu Akuntani dan Keuangan Lembaga (AKL) serta Farmasi Klinis dan Komunitas (FKK) dengan total asesi (peserta uji) sebanyak 64, yang terdiri dari AKL sebanyak 36 asesi dan FKK sebanyak 28 asesi. Hal tersebut merupakan suatu pencapaian yang luar biasa dengan mengingat waktu dan persiapan yang lumayan dekat dengan personil/team yang sedikit, tetapi Alhamdulillah semuanya dapat berjalan dengan baik.

Persiapan yang dilakukan sebelum  terselenggaranya Uji Sertifikasi Kompetensi LSP dibagi sesuai dengan tugas bidang yang sudah ditentukan oleh panitia LSP SMK Diponegoro Lebaksiu, diantaranya :

  1. Admin LSP: mengkoordinir dokumen APL.01 dan APL.02 terkait dokumen pendaftaran asesi dengan mengecek juga berkas kelengkapan persyaratan asesi yang ditentukan.
  2. Bidang IT: mengimput biodata asesi secara lengkap, berkas-berkas yang diperlukan seperti asesor yang akan mengasesmen serta dokumen-dokumen lain yang dibutuhkan di web BNSP.
  3. Bidang Sertifikasi: menyiapkan dokumen MUK yang akan diujikan, verifikasi TUK, menyiapkan asesor yang akan mengasesmen dan lainnya yang terkait dalm bidang tersebut.
  4. Bendahara: mengalokasikan anggaran sesuai dengan rencana yang telah ditentukan
  5. Manajemen Mutu: meninjau dan mengecek terkait dokumen serta kesiapan uji kompetensi yang akan dilakukan.

Selain persiapan di atas tentunya pentingnya juga penerapan protocol kesehatan dengan ketat yang diterapkan untuk mencegah terjadinya penularan covid-19 pada saat Uji Sertifikasi Kompetensi berlangsung. Mulai dari penataam ruang uji dalam satu kelas maupun pada laboratorium praktik. Kewajiban asesor dan asesi menggunakan masker dan tersedianya tempat cuci tangan hingga pengecekan suhu pada setiap orang yang akan memasuki lokasi Uji Sertifikasi Kompetensi.

Tentunya ada standardisasi nilai yang telah ditetapkan untuk mengukur pencapain kompetensi asesi pada tiap komponen/unit yang sudah ditentukan ketika telah memenuhi standardisasi nilai tersebut maka dapat dinyatakan kompeten.

Standardisasi nilai yang ditentukan pada Uji Sertifikasi Kompetensi LSPP1 SMK Diponegoro Lebaksiu sebesar 75 yang disesuaikan dengan kualifikasi jenjang 2 pada KKNI. Untuk kompetensi keahlian Akuntansi dan Keuangan Lembaga yang terdapat 7 unit kompetensi yang harus dicapai dengan standardisasi nilai pada tiap unit yang telah ditentukan untuk dinyatakan kompeten. Untuk kompetensi keahlian Farmasi Klinis dan Komunitas terdapat 20 unit kompetensi yang harus dicapai dengan standardisasi nilai pada tiap unit yang telah ditentukan untuk dinyatakan kompeten.

Selian itu pula, yang disampaikan ke asesi berupa unit-unit kompetensi sesuai kualifikasi KKNI yang telah ditentukan, metode serta perangkat yang akan dilaksanakan pada asesmen serta tindak lanjut hasil uji yang berupa rekomendasi.

Kisi-kisi atau simulasi diberikan kepada kepala program keahlian sebagai bekal persiapan uji kompetensi, dokumen Materi Uji Kompetensi yang akan diberikan tidak diberikan oleh LSP karena bersifat rahasia.

Kesimpulannya, bahwa pelaksaan Uji Sertifikasi Kompetensi oleh SMK Diponegoro Lebaksiu merupakan suatu pencapain yang luar biasa karena baru pertama kalinya melaksanakan berjalan dengan baik dan lancar, akan tetapi dalam persiapan sampai dengan selesai pelaksanaan tidak menutup kemungkinan ada beberapa hal yang menjadi bahan evaluasi yang ke depannya untuk lebih baik lagi dan maksimal lagi di kegiatan berikutnya.

 

Yuk, kita simak kesan dan pesan asesi yang telah malaksanakan Uji Sertifikasi Kompetensi.

Zahra – XII FKK Kesannya:  perasaan pertama  saat  dengar ada ujian LSP  saya tegang, takut tidak bisa mengerjakan ,tapi itu semua hal yang  wajar. Tapi ternyata pas di kerjakan rasanya tidak sesulit apa yang saya pikirkan , dan tidak setegang yang saya pikirkan . Yang penting selama ini saya sudah mengikuti semua yang di ajarkan oleh pa habib jadi tidak sesulit itu.

Tya – XII FKK Saat mengikuti ujian lsp saya tidak merasakan grogi atau gugup,karna saya sudah sedikit memahami tentang materi tersebut,dan Alhamdulillah saya mengikuti ujian lsp dengan lancer.

 

Niken – XII FKK Kesan saat LSP ya? Seru, tegang jadi satu. Seru nya itu karna berasa ngulang waktu prakerin di apotek dan tegang juga karna yang ngawas wali kelas sendiri. Ohiya, rada pusing juga karna seminggu sebelum LSP tuh full simulasi, sampe ngambil jam mata pelajaran lain, bahkan yang ada di fikirin tuh cuma LSP, LSP, dan LSP. Tapi pas udah ngelaksanain ujian LSP lega banget, dan alhamdulillah hasilnya kompeten.

 

Trima – XII FKK Kesan pertama nya itu pasti degdegan, takut ga lulus trus takut gabsa ngerjain dengan baik karna saya pikir kalo lsp itu bnr2 susah. Tp karna udah sering latihan jadi ga sesusah dan ga se-degdegan itu.

 

Pesan :

  1. jangan takut dan jangan overthinking langsung, lebih baik mengikuti semua yang guru ajar step demi stepnya dan kerjakan dengan teliti  dan tenang
  2. Pesan nya: belajar yang serius jangan main-main, agar mendapatkan hasil yang maksimal .
  3. Pesannya jangan terlalu tegang, dibawa santai tapi jangan sampe nyepelein hal²kecil yg perlu diisi di lembar jawaban, dan harus super duper teliti dalam menghitung harga obat ataupun mengecek tanggal kadaluarsa obat.
  4. Pesannya jika ada resep diperhatikan dan diteliti dengan baik,jika ada yg blm paham bisa ditanyakan terlebih dahulu sebelum memulai ujian kepada pengawas atau guru.saat menimbang harus benar dan jangan sampai ada kekurangan atau kelebihan bahan.Usahakan alat dan bahannya harus steril.Saat melipat kertas perkamen harus rapih dan bentuk nya harus sama rata agar gampang obat tersebut tidak tumpah dan rapih saat dimasukan ke plastik klip,jurnal pun harus diisi dengan lengkap dan rapih diusahakan kertas jangan sampai kotor dan sobek.