CABANG OLAHRAGA PANEN PRESTASI
Gelaran Pekan Olahraga dan Seni (Porsema) Ma’arif NU ke-12 tahun 2022 telah usai dan catatan manis prestasi berhasil kita torehkan terutama di cabang olahraga. Dari 8 cabang yang diikutii atlet-atlet sekolah kita dapat berprestasi di 5 cabang, yakni Juara 1 Bolavoli Putra, Juara 1 Tenis Meja Ganda Putra dan Tenis Meja Ganda Putri. Untuk cabang atletik Lari Sprint Putra Juara 2, Catur dan Sepak Takraw Juara 3. Dari statistik ini maka hanya tiga cabor yang lolos dari sergapan kita.
Panen prestasi cabor di Porsema ke-12 ini menunjukkan bukti valid bahwa manusia hidup, siapapun orangnya dimanapun dia bersekolah pasti bisa meraihnya, kuncinya cuma satu lahirnya kemauan yang kemudian diteruskan dengan proses penggemblengan melalui latihan-latihan yang rutin dan serius. Artinya tidak ada hal yang mustahil untuk didapatkan, untuk menjadi yang terbaik ketika semua orang menempatkan prestasi sebagai hal yang urgen dalam kancah kehidupan. Hal itulah yang disampaikan Lulus Wijayanto dan Dwi Nurochman setiap kali mendampingi anak didik dalam momen latihan.
“Yang penting bisa tampil baik, maka peluang menjadi juara akan terbuka lebar’. kata Lulus Wijayanto ketika ditanya peluang tim Tenis Meja di Porsema Jawa Tengah 2022. Sebelasduabelas dengan Dwi Nurochman yang secara khusus menggembleng tim Bolavoli Putra, meski belum mengetahui secara detail peta kekuatan lawan di pentas Porsema Jawa Tengah nanti, namun dengan optimistis beliau menyatakan kesiapan anak didiknya menuju ke Provinsi. “Tim Bolavoli terus melakukan latihan secara marathon dan melakukan evaluasi baik tehnik maupun mental agar hasilnya bisa meraih target juara di Porsema Jawa Tengah”. ucapnya di sela-sela latihan.
Sementara itu pelatih non teknik Rudi Hartono tengah mempersiapkan metode guna meningkatkan fisik para pemain dan yang hubungannya dengan mentalitas bertanding. Ada beberapa metode yang ia gagas salah satunya akan menggembleng para pemain di daerah yang cuacanya cukup ekstrim hal ini perlu dilakukan guna meningkatkan ketahan fisik pemain metode lainnya adalah melakukan brifing-brifing di jeda latihan atau dengan waktu khusus memberikan pengarahan yang berkaitan dengan mentalitas pemain. “Tehnik dan fisik memang harus terus diasah agar mumpuni tetapi hal yang tak kalah penting adalah juga yang berkaitan dengan kekuatan mental agar saat menghadapi pertandingan sulit pemain-pemain kita tidak droop”, terang Rudi Hartono.
Kiranya dukungan maksimal harus diberikan oleh seluruh elemen yang ada sesuai porsinya masing-masing, sebab keberhasilan atlet-atlet sekolah kita melaju ke tingkat provinsi bukan hanya membawa nama baik sekolah tetapi ada amanah lain yang harus kita tunaikan yakni amanah masyarakat Kabupaten Tegal. Ini bukan saja soal kebanggaan, soal harkat dan martabat tetapi juga soal memberi arti hidup bagi orang lain. Semoga panen prestasi kita tidak hanya sampai di sini tetapi akan terus berlanjut karena hidup harus terus oyag (baca: bergerak) dengan catatan-catatan manis, dengan nota-nota kebajikan.JL*
(Julis Nur Hussein)